aku tidak bisa menyebutkan apa keistimewaanmu..
apa kelebihanmu?
hingga kau membuatku begini.
Jika saja nanti,
ada yang meminta aku menyebutkan kekuranganmu..
sejuta barispun aku mampu.
Akan kusebutkan satu persatu.
Begitu banyak yang kutahu tentang keburukanmu,
kelemahanmu.. kadang segulung benang kejengkelan.
tentang dirimu.
Tapi kenapa aku tidak membencimu?
Semakin kamu membuatku kesal,
semakin aku tahu tentang kejelekanmu.
Aku semakin menyayangimu,
Aku cukup sadar aku tidak buta,
sangat jelas ku lihat tentangmu.
harusnya itu mengganggu mata dan telingaku,
saat kudengar dan kulihat bibirmu.
ketika kubaca pesan singkat darimu.
Tapi itu menjadi candu, yang harus aku nikmati stiap saat.
Aku merasa akan mati jika tidak memperolehnya.
hah...
itu yang kukatakan kalau aku sudah hampir mencapai batas,
batas kesabaranku tentunya.
tapi batas itu terlalu tebal dan mungkin tidak ada habisnya.
Hingga apapun yang kau lakukan.
Aku tetap berharap padamu.
Sampai saat ini aku hanya bisa mengerti,
keistimewaanmu adalah membuatku jatuh cinta.
Jatuh cinta padamu, semakin dalam di setiap waktu.
Aku sungguh mencintaimu (titik)
2 Oktober dini hari. Masih di 2012
Kata kampungan dari orang desa "Deni Purnamasidi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar