Altruisme, lawan kata egois atau hanya sebuah ketidak berdayaan?

"Compassion, along with love, is the face of altruism"

rangkaian kata yang pertama kali ku baca pada http://twitiq.com/DalaiLama , sangat menarik.

altruism/altruisme.. apakah itu??? cukup asing untuk orang sepertiku.

Setelah mencari pada mbah google, pada dasarnya Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Sekilas ini adalah benar-benar sifat yang sangat berlawanan dengan sikap egois.

Tetapi apakah saat ini masih ada manusia yang memiliki sifat seperti itu... di dunia yang dikuasai oleh materi seperti ini, apakah manusia dengan sifat rohani tingkat "dewa" masih bisa bertahan untuk hidup. Ataupun jika ada, sebagai apa orang itu terlahir.. kaya atau miskin. Seandainya kaya, bisa saja... dia hanya menghabiskan kekayaannya untuk memenuhi tuntutan hati nuraninya dan mati sebagai orang miskin yang dikenal sebagai pahlawan kemanusiaan. Ironinya.. bagaimana kalau manusia itu miskin, dia mengorbankan hidupnya demi orang lain.. apakah dia mati dengan sebutan pahlawan atau mati sia2 sebelum orang lain merasakan kehadirannya. Pemikiran seperti inilah yang muncul jika kita masih diselimuti kabut materi.

Bukankah hidup bukan soal miskin dan kaya saja, bukan harta benda saja yang bisa dikorbankan untuk dunia ini. Pada jaman materi seperti sekarang, kita masih bisa hidup di sisi dunia yang lain jika kita menginginkannya.... dan berjuang untuk itu tentunya.

masih ada "kasih sayang", alangkah indahnya jika kasih sayang bisa dibagi kepada siapa saja... apa dan bagaimana Ciptaan Tuhan itu... tidak peduli putih..hitam, lurus...kriting...... atau bahkan botak. hehehe

Ada banyak manusia yang begitu setia menjadi "relawan" dan tergabung dalam organisasi tertentu. Tidak sedikit yang menjadikan kegiatannya itu sebagai satu-satunya rutinitas dalam hidupnya. Dan tidak dapat dihitung lagi jumlahnya yang bahkan lupa terhadap keluarganya sendiri, tidak peduli terhadap orang tua... anak atau istri (jika punya) demi yang mereka sebut tuntutan rohani. Terkadang bahkan mereka lupa terhadap "hidup" mereka sendiri. Mereka dengan bangga menyebut diriya sebagai penganut Altruisme sejati....

Tapi apakah itu benar sifat yang bertentangan dengan egoisme???

Huh... aku mencibir...

Apakah mereka tidak cukup egois terhadap keluarga dan hidup mereka sendiri... manusia yang tidak peduli terhadap ayah ibu istri anak nya, tidak pernah tahu bahagia atau tidak mereka.. sarapan apa pagi ini, ataukah semalam atap rumah bocor atau tidak. Apakah "dia" itu manusia??? Tentu saja sifat manusia seperti itu adalah wujud ketidak berdayaan diri terhadap kehidupannya sendiri sebagai manusia. Hanya makhluk yang lari dari tanggung jawab dan kebahagiaan orang yang harusnya dicintai. Lari dengan kedok tuntutan rohani.

Itulah Altruisme.. dengan dua sisi yang mirip tapi berbeda.
hah.. sudahlah, apakah masih penting membicarakan hal seperti ini??

Dalam lingkup dunia kecilmu:
Jika kau bersedia mengorbankan apapun untuk seseorang tanpa pamrih apapun, itupun adalah sifat altruisme. Dan dengan senyum lebar ku ucapkan.... "selamat anda sedang jatuh cinta.. :)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar