SOAL PERDEBATAN HATI TERHADAP TONTONAN DAN BACAAN FAVORIT DALAM MEMAKNAI KEHIDUPAN

ini tulisanku di jaman friendster:
Suatu ketika, aku berbincang dengan temanku. Kami baru kenal tapi sudah cukup akrab. Berbagai topic telah kami perbincangkan, maka sebagai seseorang yang suka menabung, ramah dan suka membaca (huuueeeeeeeekkk….!) aku memulai pembicaraan tentang buku favorit (siapa tau dia punya novel ato komik favoritku, jadi aku kan bisa minjem…hihihihihi…tawa iblis menggema!!). dan mulailah perbincangan sebagai berikut:
Aku: “Kamu suka Harry Potter?”
Dia: “GA SUKA BANGET, terlalu menghayal dan sangat tidak masuk akal!”
Aku:” o…,aku suka banget”
Dia: “ Masak sih orang seganteng dan sepinter kamu suka sama tuh buku (yang ini murni rekayasa penulis, so diulang lagi dialognya!)
Dia: “ Masak sih! Kok buku gituan disukain, kalo kamu keseringan baca buku gituan, kamu bakal tambah bodoh…”
Aku: termenung dan berpikir (Harry Potter = buku gituan, apakah Harry Potter buku porno???)
Dia: “aku sih benci banget sama buku gituan dan aku suka banget ada buku plesetannya tuh buku, buku ga bermutu emang pantes di gituin! Aku heran knapa kamu bisa suka??”
Aku:”eh…hehehe..bagus, bagus solanya”
Dia malah monyong
Aku:” Men kamu apa yang disukain?”
Dia:” wah kalo aku sih sukanya sama buku-bukunya Gede Prama, sama……(BANYAK bgt! Pokoke yang spiritual2 begitu…). Kamu harusnya suka juga!!
Aku:”Aku suka juga…”
Dia:”aku juga suka buku-buku puisi loh..”
Aku:”aku juga suka puisi, yang mana?”
Dia:”Kahlil Gibran, juga suka sama………. (banyaaaaaak dan orang luar semua alias WNA), kamu suka yang mana?”
Aku:”aku juga suka.., suka juga sama Chairil Anwar…”
Dia:”yang mana tuh, dari mana dia??”
Aku: (hueeeeeeeeeeek,, nih anak dari mana sih…..ato mungkin dia sejak SD selalu bolos saat pelajaran BI)
Dia:menatap penuh Tanya
Aku: Dia tuh dari Indonesia. (aku berharap dia tidak bertanya dengan gaya manjanya “Indonesia tu dimana?”)
Dia: “O…”
Aku: hehehe…pulang yuk, sudah sore nih..
Dia: mengangguk.
Sampai di rumah, aku dan temanku yang lain menonoton film animasi favorit kami, tertawa, tersenyum, terpesona dan kadang menangis. Sedang seru-serunya menonton, datang pamanku dan berkata “sudah umur segitu masih nonton film kartun, kapan gedenya kalo gitu!”. Aku hanya tertawa kecil dan berharap dia hanya bercanda dan tidak sama sekali ada maksud mencela. Pamanku melanjutkan bicaranya sambil mengganti chanel TV, “ini baru bagus, acara ceramah!”. Dia menatap kagum sang penceramah yang sedang cakap-cakap di TV, dan berkata “ada pelajaran berhaga yang bisa kita dapat, pelajaran kehidupan.” Dan dia ngomong lagi, “jangan nonotonnya cartoon, senetroon ato film-film ga bermutu!”
Temanku: diam dan mungkin lagi mikirin sesuatu sambil tersenyum berusaha terlihat santun.
Aku: diam dan berpikir, “aku juga suka acara ceramah, juga suka cartun/anime, film-film apapun juga suka aku tonton, asal asyik tak peduli gendre film itu apa. Lalu ditontonan yang mana aku bisa mendapatkan pelajaran tentang kehidupan (makna kehidupan/petuah kehidupan/apapun istilahnya)? Hatiku menjawab, ditontonan manapun bisa! Selama kita menghilhami apa yang kita tonton. Justru terkadang aku berpendapat ada banyak makna (pelajaran) kehidupan yang baik, yang lebih menyentuh hati, pada tontonan yang secara tidak gambling mengajarkan kehidupan karena kita bisa membahsakan sendiri dari makna kehidupan (berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang didapat) dan tidak terkotak-kotak terhadap makna kehidupan yang dirumuskan oleh para penceramah dalam acara yang secara gamblang mengajarkan kehidupan ”. Serta juga itu berlaku sama terhadap apa yang kita baca, semua yang kita baca pasti memiliki nilai positive yang dapat kita ambil.
Yah.., tapi itu semua berpulang pada kemauan dan minat masing-masing pribadi.

“kalo kamu suka buku/film apa??”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar