Oh sial.
Aku rasa terlalu sering aku mengucapkan kata "sialan" akhir-akhir ini. Ya semua sangat menyebalkan, aku kelelahan mengejar teman-temanku untuk sekedar tertawa bersama.
Aku mencoba untuk menghabiskan waktu sendiri, tapi bosan.
Aku mencoba untuk mengajak dia nonton, tapi dia enggan.
Kata mereka salah satu cara PeDeKaTe adalah dengan nonton bareng, ah sialan.. dia enggan. mungkin itu bentuk penolakan secara halus.
Aku mencoba melakukan seperti orang normal, ya karena aku memang normal.
Mungkinkah ada yang menyesal suatu saat nanti karena telah menolakku.
hahahahaa. entahlah, hanya dia yang tau.
Mungkin aku terlalu murahan, karena terlalu gampangan, memelas, "pemohon" untuknya.
Apa saja aku lakukan untuk membuatnya senang. Iya mungkin itu membuatku menjadi tidak ada harganya.
hahahahahaaa... aku mencoba melihat kepalaku, siapa tau ada "price tag" nempel.
biar aku tahu berapa harga diriku.
Itu cerita dalam satu bidang hidupku yang terus berulang hingga kini.
Hah sial, aku masih jomblo.
Entah kenapa setiap teman yang dekat denganku adalah orang-orang jomblo dan ketika dia sudah memperoleh tambatan hati, seketika itu juga dia menjauh seakan mencampakkanku dalam hati yang hancur. Hahahaha tentu itu tidak berlaku untuk teman cowok.
Cerita yang ingin kusampaikan (baca: curhat) kepada mereka berulang itu-itu saja, sehingga mereka mungkin enggan dan bosan mendengar. Bahkan dalam akun berbagai sosial mediaku, aku merasa time lineku begitu datar dan membosankan.
Aku kehabisan tempat untuk bercerita, bukan karena tidak ada lagi telinga teman yang mau mendengar atau mata yang mau melihat akun sosial mediaku. Tapi karena aku sendiri yang sudah bosan dengan cerita-ceritaku. Jika sudah begitu, apakah masih ada tempat yang bersedia menerima ceritaku yang membosankan ini.
Aku tidak mau ada paksaan kepada mereka untuk mendengar dan melihat...
Oh malam, ijinkan aku bermimpi dalam peluk selimut dinginmu.
Datangkanlah pagi yang menyenangkan untukku.
Kuharap tidak terlalu lama aku harus menunggu, pagi itu datang padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar